Tak ada ruginya mengajari anak berenang sejak dini. Bahkan, orang tua bisa terkaget-kaget melihat kemajuan si anak setelah rutin melakukan olahraga air tersebut. Hal itu pula yang dialami Rizky Nurul Wachidah saat menceritakan perkembangan yang dialami putrinya, Laila Cahaya Jatmiko. “It’s amazing. Benar-benar luar biasa,” kata Rizky.
Sejak anaknya berusia 4 bulan, perempuan 29 tahun itu telah melatih Laila berenang. Awalnya, kebiasaan itu dilakukan sebulan sekali. Tapi, setelah Laila berusia 1 tahun, kegiatan itu dilakukan seminggu tiga kali. Manfaatnya, Laila yang kini berusia 17 bulan jadi lebih lincah dibanding anak seusianya. “Dia sudah bisa naik-turun tangga, padahal anak-anak teman saya yang usianya sama baru belajar berjalan,” kata Rizky.
Ihwal manfaat berenang pada anak usia dini baru-baru ini dibuktikan secara ilmiah. Tim peneliti dari Griffith Institute for Educational Research, Australia, menyatakan belajar berenang pada usia dini membuat anak meraih perkembangan lebih cepat pada area kognitif, fisik, dan bahasa. Lihat juga: Perenang Termuda di Dunia Berusia 9 Bulan.
Dalam studi tersebut, tim melakukan survei pada 7.000 orang tua yang mempunyai anak di bawah usia 5 tahun. Penelitian berlangsung lebih dari tiga tahun dengan partisipan berasal dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Peneliti memberi daftar perkembangan anak dan meminta para orang tua mengidentifikasi perkembangan anak mereka.
Untuk mencegah adanya kemungkinan bias orang tua dalam penelitian, tim peneliti juga mengobservasi 180 anak berusia 3-5 tahun dalam penelitian. Jumlah partisipan tersebut membuat penelitian ini menjadi studi paling komprehensif di dunia tentang anak-anak terkait dengan renang.
Menurut Robyn Jorgensen, guru besar Universitas Griffith yang juga kepala penelitian ini, sejumlah kemampuan anak-anak yang dilatih berenang sejak dini muncul lebih cepat dibanding anak-anak lainnya. “Banyak dari kemampuan-kemampuan itu yang membantu mereka menuju masa transisi dalam pembelajaran formal, seperti masa pra-sekolah dan masa sekolah,” kata Robyn, sebagaimana dilansir situs Medical News Today pada pertengahan November lalu.
Robyn menambahkan, hasil penelitian menunjukkan perbedaan kecerdasan antara anak-anak yang berpartisipasi dalam renang dan mereka yang tidak adalah signifikan. Ini terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi orang tua.
Berdasarkan penelitian, dua grup dengan sosial-ekonomi tertinggi menunjukkan hasil tes yang lebih baik dibanding dua grup dengan sosial-ekonomi lebih rendah. Namun, keempat grup tersebut mempunyai nilai yang lebih baik dibanding populasi normal. Peneliti juga menyatakan, tidak ada perbedaan hasil terkait dengan perbedaan jenis kelamin. Artinya, renang mempunyai nilai manfaat yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Seperti diprediksi sebelumnya oleh para peneliti, anak-anak yang ikut ambil bagian dalam kegiatan renang pada usia dini mencapai perkembangan fisik yang lebih cepat. Peneliti juga terkejut, bahwa anak-anak tersebut secara signifikan mempunyai kemampuan visual-motorik yang lebih baik. Kemampuan tersebut di antaranya menggunting kertas, mewarnai, menggambar, serta membuat bentuk benda.
Bukan hanya itu, anak-anak yang diajari berenang sejak dini juga punya skor yang lebih tinggi dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan hitung-hitungan. Mereka juga punya ekspresi oral yang lebih baik. Ekspresi oral adalah kemampuan untuk berbicara dan menjelaskan sesuatu. Kemampuan yang diraih secara lebih cepat ini kelak akan menguntungkan si anak pada usia berikutnya.
Artikel by TEMPO.CO, Jakarta
0 komentar:
Post a Comment